Kamis, 23 Februari 2012

SISTEM REPRODUKSI WANITA

Sistem reproduksi wanita terdiri dari:

1.Mengenal Organ Kelamin Luar

       
Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu :

1.berfungsi sebagai jalan  masuk sperma ke dalam tubuh wanita 
2.pelindung organ kelamin dalam dari berbagai organisme penyebab infeksi.


Organ Kelamin Luar pada wanita meliputi :

1.Labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak);
  setelah puber, labium mayor akan ditumbuhi rambut.
2.Labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor mengelilingi lubang vagina dan uretra.
Jika ada rangsangan,dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh   kelenjar Bartolin.
3.Uretra terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih.
4.Klitoris;Labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris,
  yang merupakan penonjolan kecil yang sangat peka.
5.Perineum;Labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum, yang merupakan suatu
  jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus.
6.Himen (selaput Dara)
  Lubang vagina dikeliling oleh himen (selaput dara). Kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi,
  karena itu pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa juga tidak.


2.Organ Kelamln Dalam


DALAM keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam
vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan hubungan seksual).
Pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm.
Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti
buah pir dan terletak di puncak vagina. Rahim terletak di
belakang kandung kemih dan di depan rektum (anus), 
Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim)
Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali
panjang serviks. Korpus bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses persalinan,
dinding otonya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar
melalui serviks dan vagina.
Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan spema
masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar.
Seviks biasanyanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri,
kecuali selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi
(pelepasan sel telur).
Saluran di dalam serviks sempit, bahkan terlalu sempit
sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya.
Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga
bayi bisa melewatinya.
Lapisan dalam dari korpus disebut endometrium. Setiap
bulan setelah siklus menstruasi,endometrium akan menebal.
tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan
dan terjadilah perdarahan. Ini yang disebut dengan siklus menstruasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar