Kamis, 23 Februari 2012

Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi terbagi menjadi tiga fase, yaitu : 


1.Fase folikuler

   Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi)
   Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium.
   Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit menigkat sehingg merangsang pertumbuhan sekitar3-30 folikel
   yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.
   Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.
   Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasar
   tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah
   dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang
   sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.

2.Fase ovulatoir

   Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini
   dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam
   waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.
   Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan
   ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat
   ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada
   perut bagian bawah, nyeri ini biasa disebut mittelschmerz,
   yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.

3.Fase luteal

   Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar
   14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah
   kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang
   menghasilkan sejumlah besar progesteron.
   Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat
   selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru
   dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk
   memperkirakan terjadinya ovulasi.
   Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus
   yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan.
   Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG
   (human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara
   korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin
   bisa menghasilkan hormonnya sendiri. Tes kehamilan
   didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.


Sindroma Premenstruasi


   SINDROMA premenstruasi sering berhubungan dengan naik-turunnya
kadar estrogen dan progesteron yang terjadi
selama siklus menstruasi.Estrogen menahan cairan yang dapat
menyebabkan bertambahnya berat badan, pembengkakan
jaringan, nyeri payudara dan perut kembung.
    Penyebab yang pasti dari sindroma premenstruasi tidak
diketahui; tetapi sering berhubungan dengan faktor-faktor sosial,
budaya, biologi dan psikis. Sindroma premenstruasi terjadi pada
sekitar 70-90% wanita pada usia subur. Lebih sering ditemukan
pada wanita berusia 20-40 tahun.
    Jenis dan berat gejalanya bervariasi pada setiap wanita
dan bervariasi pada setiap bulan. Wanita yang menderita epilepsi
mungkin akan lebih sering mengalami kejang. Wanita yang
menderita penyakit jaringan ikat (misalnya lupus atau artritis ramatoid) bisa mengalami kekambuhan.

Gejala-gejala yang sering ditemukan adalah :

    Perubahan fisik: Sakit punggung, perut kembung, payudara
terasa penuh dan nyeri, perubahan nafsu makan, sembelit,
pusing, pingsan, sakit kepala, daerah panggul terasa berat atau
tertekan, hot Hashes (kulit wajah, leher, dada tampak merah
dan teraba hangat), susah tidur, tidak bertenaga, mual dan
muntah, kelelahan yang luar biasa, kelainan kulit (misalnya
jerawat dan neurodermatitis), pembengkakan jaringan atau
nyeri persendian, penambahan berat badan:
    Perubahan psikis dan mental: Mudah marah, tersinggung,
cemas, depresi, gelisah sebentar sedih atau gembira, kalut,
sulit berkonsentrasi, pelupa.

Mentruasi Adalah Normal


   Sudah sejak lama, barangkali sejak mulainya sejarah umat
manusia, mitos tentang menstruasi telah beredar. Peristiwa
menstruasi dianggap sesuatu yang kotor bahkan dosa.
   Sesungguhnya menstruasi adalah suatu peristiwa fisiologik yang dialami
oleh wanita normal. Justru wanita tidak normallah
yang tidak mengalami menstruasi. Pendarahan yang terjadi
waktu menstruasi berasal dari dinding dalam rahim
akibat pecahnya pembuluh-pembuluh darah kecil dikarenakan adanya
pengaruh perubahan keseimbangan hormon. Jadi pendarahan
yang terjadi bukan berasal dari vagina, dan darah yang
dikeluarkan adalah darah normal.


Nyeri menstruasi


    Nyeri menstruasi bisa primer, jika sudah ada keluhan sejak
 pertama kali menstruasi (menarche). Biasanya tak ada
 hubungannya dengan kandungan. Sifatnya nyeri kejang
 berjangkit-jangkit, terasa di perut bawah, menjalar ke
 pinggang dan paha, mungkin disertai mual dan muntah, serta
 nyeri kepala. Jika hebat, bisa sampai kolik melilit,
    Jika nyeri menstruasi primer umumnya tak ada hubungan
 dengan kandungan, nyeri menstruasi luar biasa yang disebut
 dismenorrhoe sekunder biasanya berhubungan dengan
 adanya penyakit kandungan. Mungkin ada peradangan
 saluran telur (salphingitis), tumor rahim, menyempitnya leher
 rahim, atau oleh adanya endometriosis. Semua kelainan ini
 sebaiknya dikoreksi. Mungkin belum tentu mengganggu
 kesuburan, dan masih mungkin untuk hamil, namun bisa pula
 mengganggu kehamilan yang sudah terbentuk, jika dibiarkan.
    Jika dan pemeriksaan pemindaian organ reproduksi tidak
 ditemukan adanya kelainan, kemungkinan hanya gangguan
 fungsional belaka. Artinya, organ reproduksinya normal, tapi
 fungsinya yang terganggu.


B. KEHAMILAN


 KEHAMILAN akan terjadi apabila sel telur yang dikeluarkan
sebulan sekali oleh wanita yang masih dalam usia subur dibuahi
oleh sperma yang dikeluarkan laki laki. Secara normal,
pertemuan antara sperma dan sel telur ini terjadi melalui
hubungan seksual antara laki laki dan wanita. Pembuahan terjadi
di dalam rahim ketika wanita sedang berada pada masa subur.


MASA SUBUR

    Masa subur adalah waktu di mana sel telur yang telah
matang potensial untuk dibuahi oleh sperma. Pada seorang
wanita usia subur, setiap bulannya secara teratur akan terjadi
pematangan satu atau lebih sel telur. Cara menghitung masa
subur misalnya seseorang dengan siklus normal yaitu 28 hari
maka ovulasi diperkirakan akan terjadi pada 14 hari sebelum
menstruasi berikutnya. Untuk melihat rata-rata siklus menstruasi
dicatat selama 3 bulan berturut-turut. Tetapi bila siklus
menstruasinya tidak teratur 28 hari maka perlu ada penghitungan
khusus.


PROSES TERJADINYA KEHAMILAN

    Proses ini diawali dengan proses pembuahan (konsepsi),
di mana sel telur yang matang setelah ovulasi berada di tuba
falopii dibuahi oleh sperma, yang kemudian disebut zigot.
kemudian terjadilah pembelahan zigot menjadi 2, 4, 8 dan
seterusnya, sehingga ukurannya semakin besar, sambil berjalan
dari tuba ke rongga rahim, yang memakan waktu sekitar 6 hari.
Di rongga rahim maka calon janin ini akan menempel pada
dinding rahim (proses nidasi). Setelah terjadi nidasi barulah
dapat dikatakan terjadi kehamilan.
     Dalam proses tersebut di ovarium juga terjadi perubahan-
 perubahan hormonnya. Salah satu hormon yang meningkat
 adalah HCG, yang keluardi air kemih dan dideteksi sebagai tes
 kehamilan yang umum digunakan saat ini.


Usia yang Baik untuk Wanita pertama kali hamil


     Sebaiknya kehamilan pertama terjadi pada usia antara 20-
 30 tahun karena pada usia ini seorang wanita telah siap baik
 secara fisik maupun mental. Akan tetapi karena saat ini
 pelayanan kesehatan semakin membaik, dan wanita hamil bisa
 secara rutin memeriksakan kehamilannya, maka banyak juga
 wanita yang hamil diatas usia 30 tahun, bahkan sampai 40 th.
Perubahan pada wanita hamil
     Pada dasarnya wanita hamil adalah orang yang sehat, tetapi
 memang ada beberapa perubahan yang terjadi yang bisa
 mempengaruhi kesehatan baik secara fisik maupun mental,
 walaupun bisa berbeda pada tiap wanita dan pada tiap kehamilan
 (anak pertama dapat berbeda dengan anak kedua). Akibat
 perubahan sistem hormonal bisa terjadi rasa mual, lalu muntah,
 pusing yang biasanya pada usia kehamilan awal, ini bisa diatasi
 dengan makan dalam porsi kecil tetapi sering dan menghindari
 makanan dengan bau dan rasa yang menyengat. Sering kali
 juga terjadi peningkatan pigmentasi terutama di kulit daerah
 tertentu misalnya payudara, leher dan wajah. Gejala ini tidak
 perlu penanganan khusus karena akan menghilang sendiri
 setelah melahirkan nanti.

Yang Harus dilakukan selama Hamil

     Selama kehamilan pemeriksaan ke bidan atau dokter
 minimal dilakukan sebanyak 4 kali, untuk mendeteksi adanya
 kelainan baik ibu maupun janin. Hal-hal yang perlu dideteksi
 setiap pemeriksaan antara lain tekanan darah, kadar
 haemoglobin, tungkai bengkak atau tidak, pembesaran rahim
 dan perkembangan janin termasuk posisi dan detak jantung
 janin, gejala yang perlu mendapatkan perhatian adalah adanya
 perdarahan, pembengkakan tungkai berlebihan.
     Pola makan perlu mendapat perhatian baik jumlah maupun
 komposisi, istirahat cukup, aktivitas fisik tidak perlu dibatasi ketat
 dan disesuaikan dengan kondisi ibu. Kebersihan sangat perlu
 dijaga untuk mencegah infeksi misalnya di gigi, perawatan
 payudara untuk persiapan menyusui terutama puting susu
 diupayakan keluar dengan pemijatan setiap kali mandi. Buang
 air kecil yang sering akan dialami pada trimester pertama dan
 Ketiga akibat penekanan rahim ke kandung kencing. Buang air
 besar diupayakan selalu lancar dengan minum banyak,
 makanan cukup serta dan olah raga teratur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar