Seleksi Alam
Seleksi alam adalah proses di alam. Misalnya perubahan lingkungan.
Persaingan antarorganisme. dan proses makan dimakan. yang dapat memilih
organisme yang dapat bertahan hidup atau tidak dapat bertahan hidup di
alam.
Di Kepulauan Galapagos juga terdapat contoh adanya seleksi alam
yang lain. Kaktus yang hidup di pulau yang tidak dihuni kura-kura
tumbuh rendah dengan duri-duri lunak. Adapun kaktus yang hidup di pulau
yang dihuni kura-kura tumbuh seperti pohon dengan batang tebal dan
tinggi serta dilindungi oleh duri yang keras dan kaku. Organisme yang
berhasil lolos dari seleksi alam akan mampu bertahan hidup. Sebaliknya.
organisme yang tidak berhasiI lolos dari seleksi alam akan punah. Contoh
organisme yang punah karena seleksi alam adalah dinosaurus. Beberapa
teori berusaha menjelaskan punahnya dinosaurus. Salah satunya
menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan tahun yang lalu sebuah
meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan ledakan hebat yang
mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke atmoster. Debu tersebut
menghalangi sinar matahari sehingga tumbuhan hijau tidak dapat
melakukan fotosintesis. Akibatnya, banyak tumbuhan mati. Dinosaurus yang
herbivor tidak mendapatkan makanan dan mati. Dinosaurus pemakan daging
yang tidak mendapat mangsa akhirnya punah.
Reproduksi (Perkembangbiakan)
Organisme yang mempunyai tingkat reproduksi tinggi memiliki
kemungkinan yang lebih besar untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya
apabila dibandingkan dengan organisme yang mempunyai tingkat reproduksi
rendah. Reproduksi merupakan ciri makhluk hidup yang penting karena
bertujuan melestarikan jenisnya agar tidak punah. Terdapat dua macam
reproduksi, yaitu reproduksi vegetatif (aseksual/tidak kawin) dan
reproduksi generatif ( seksual/kawin ).
Reproduksi pada Tumbuhan
Tumbuhan Tidak Berpembuluh
Reproduksi Ganggang (Alga)
- Reproduksi vegetatif, antara lain dengan membentuk zoospora. fragmentasi. dan membelah diri.
- Dengan membentuk .oospora ( spora keebara).berupa sel reproduksi
aseksual yang memiliki flagel (bulu cambuk), misalnya pada
Chlorococcum.
- Secara Fragmentasi, yaitu pemotongan bagian tubuh menjadi
beberapa bagian. setiap potongan tubuh dapat berkembang menjadi
organisme baru, misalnya pada Spirogyra.
- Dengan membelah diri, misalnya pada Navicula
- Reproduksi generatif, antara lain dengan konjusasi dan membentuk sel kelamin.
- Konjugasi, yaitu reproduksi generatif pada organisme yang tidak
diketahui jenis kelaminnya. Untuk membedakan jenis kelamin ditandai
dengan (+) dan (-). Konjugasi diawali dengan plasmogonu (persatuan
plasma) dilanjutkan dengan kariogomi (persatuan inti sel). Reproduksi
secara konjugasi terjadi pada Spirogyra.
- Dengan pembentukan gamet (sel kelamin). yaitu sel telur (ovum)
oleh oogonium dan sperma oleh anteridium. misalnya pada Ulva dan
Oedogonium.
Tumbuhan Berpembuluh
Pada tumbuhan paku terjadi metagenesis. Tumbuhan paku merupakan
generasi sporofit yang menghasilkan spora. Daun paku dibedakan menjadi
dua macam, yaitu sporofil dan tropofil. Sporofil adalah daun yang
bersifat fertil (subur), dapat menghasilkan spora: sedangkan tropofil
adalah daun yang bersifat infertil (mandul). tidak dapat menghasilkan
spora.
- Reproduksi Tumbuhan Berbiji
Reproduksi Vegetatif
Reproduksi vegetatif pada tumbuhan berbiji dapat dibedakan
menjadi dua macam. yaitu reproduksi vegetatif alami dan reproduksi
vegetatif buatan. Reproduksi vegetatif alami adalah reproduksi vegetatjf
yang terjadi secara alami (tanpa campur tangan manusia), sedangkan
reproduksi vegetatif buatan adalah reproduksi vegetatif dengan bantuan
manusia.
Rhizoma (akar rimpang) sebenarnya adalah akar yang tumbuh mendatar
dan terletak di bawah permukaan tanah. Rhizoma berbentuk mirip akar,
tetapi berbuku-buku (beruas-ruas) seperti batang dan pada ujungnya
terdapat kuncup. Pada setiap buku terdapat daun yang berubah bentuk
menjadi sisik dan di setiap ketiak sisik terdapat tunas. Jika tunas di
ujung rhizoma dan ketiak tumbuh menjadi tanaman baru, tanaman tersebut
tetap bergabung dengan tanaman induknya sehingga membentuk rumpun.
Rhizoma antara lain
ditemukan pada tanaman lengkuas, kunyit, sansiviera, dan temu lawak.
Geragih (stolon) adalah batang yang tumbuh menjalar di atas atau di
bawah permukaan tanah. pada geragih terdapat buku-buku dengan
tunas-tunas yang dapat tumbuh menjadi organisme baru. Di bagian bawah
tunas dapat tumbuh akar-akar serabut baru. Kuncup bagian ujung umumnya
menyentuh ranah. Setelah jauh dari induknya, ujung geragih akan membelok
ke atas dan tumbuh menjadi tanaman baru yang jauh dari induknya. Contoh
tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih adalah pegagan dan arbei
(geragih tumbuh menjalar di atas tanah), serta rumput teki (geragih
tunbuh di barvah permukaan tanah).
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh bukan pada ujung batang
ataupun ketiak daun. Contoh tumbuhan yang me|akukan perkembangbiakan
dengan tunas adventif adalah cocor bebek. kesemek, dan sukun.
Umbi lapis adalah tunas yang mengalami modifikasi' terdiri atas
batang yang sangat pendek, dibungkus oleh daun-daun yang berdaging, dan
menyerupai sisik. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi lapis
adalah bawang merah, bawang putih, dan bakung.
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah, ujungnya
menggembung membentuk umbi. Bagian ini merupakan tempat menyimpan
cadangan makanan, terutama zat tepung. Contoh tumbuhan yang berkembang
biak dengan umbi batang adalah kentang dan gembili. Umbi batang juga
merupakan alat perkembangbiakan secara vegetatif. Pada umbi batang dapat
tumbuh mata tunas, yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru.
Reproduksi Generatif''
Penyerbukan
Pada tumbuhan, sebelum terjadi proses pembuahan (fertilisasi),
terjadi proses penyerbukan/persarian (polinasi ). Pada tumbuhan biji
tertutup (Angiospermae). Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya
melekatnya serbuk sari di kepala putik. Pada tumbuhan biji tertutup
(Gymnospermae) penyerbukan adalah melekatnya serbuk sari langsung pada
bakal biji.
Tumbuhan berumah satu adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin
jantan dan betina dalam satu tumbuhan. baik pada satu bunga ataupun pada
bunga yang berbeda. Contoh tumbuhan berumah satu adalah
kacang-kacangan, jambu-jambuan, dan terung-terungan.
Tumbuhan berumah
dua adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam
tumbuhan yang berbeda. Contoh tumbuhan berumah dua adalah salak dan
pakis haji.
Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari di kepala putik, penyerbukan dapat dibedakan sebagai berikut.
- Anemogami adalah penyerbukan dengan bantuan angin.
Anemogami terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dengan ciri-ciri:
bunga berukuran kecil; tidak mempunyai mahkota bunga atau mahkota
bunganya berukuran kecil, mahkota bunga tidak berrvarna menarik atau
berwarna seperti daun; tidak mempunyai kelenjar madu; tangkai bunga
panjang. bunga terletak jauh di atas daun; serbuk sari kecil, sangat
banyak, dan ringan sehingga mudah diterbangkan angin; kedudukan benang
sari bergantungan, serbuk sarinya berhamburan jika digoyang; kepala
putik besar, berbulu, tangkai putik terjulur ke luar, kepala putik
menyembul keluar dari bunga sehingga mudah menangkap serbuk sari.
Anemogami clapat terjadi pada rumputrumputan, padi, dan jagung.
- Hidrogami adalah penyerbukan dengan bantuan air.
Hidrogami dapat terjadi pada Hydrilla sp, eceng gondok, dan teratai.
Penyerbukan dengan bantuan air akan terjadi jika tubuh tanarnan terendam
dalam air.
- Zoidiogami adalah penyerbukan dengan bantuan hewan.
Zoidiogami terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dengan ciri-ciri:
bunga berukuran besar; mahkota bunga berwarna mencolok dengan aroma
khas; memiliki kelenjar madu; serbuk sari bersifat lengket (mudah
melekat). Zoidiogami dapat terjadi pada jambu, mangga, jeruk, dan
pepaya. Zoidiogami dibedakan berdasarkan jenis hewan yang membantu
penyerbukan. Misalnya. Entomogami (penyerbukan dengan bantuan serangga,
antara lain lalat, kumbang, dan lebah), malakogami (penyerbukan dengan
bantuan siput/bekicot), dan kiropterogani (penyerbukan dengan bantuan
kelelawar).
Penyerbukan dengan bantuan manusia (antropogami), sampainya serbuk
sari ke kepala putik dengan bantuan manusia. Hal ini terjadi karena
tidak ada perantara yang membantu penyerbukan. Penyerbukan ini dapat
terjadi pada vanili dan beberapa jenis anggrek. Penyerbukan ini
dilakukan untuk mendapatkan jenis bibit baru yang unggul. Berdasarkan
asal serbuk sari yang jatuh ke kepala putik. penyerbukan dapat dibedakan
sebagai berikut.
- Penyerbukan sendiri (autogami), terjadi apabila serbuk
sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga itu
sendiri. Jika terjadinya penyerbukan pada saat bunga masih kuncup,
disebut kleistogami.
- Penyerbukan tetangga (geitonogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga lain dalam satu tanaman.
- Penyerbukan silang (allogami), terjadi apabila serbuk
sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga tanaman
lain yang termasuk satu jenis (spesies).
- Penyerbukan bastar, terjadi apabila serbuk sari yang
jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga tanaman lain yang
sejenis, tetapi berbeda varietas, misalnya bunga mangga manalagi
diserbuki bunga mangga golek.
Reproduksi pada Hewan
Reproduksi Avertebrata
Membelah DiriReproduksi dengan cara membelah diri hanya
terjadi pada Protozoa (hewan bersel satu), misalnya Amoeba, Puramaecium,
dan Euglena. Proses pembelahan diawali dengan proses pembelahan inti
sel (nukleus) rnenjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma
menjadi dua bagian yang masing-masing menyelubungi dua nukleus tersebut.
Selanjutnya, bagian tengah sitoplasma menggenting (menyempit), diikuti
pemisahan yang membentuk dua individu. Pada saat keadaan lingkungan
kurang menguntungkan, Amoeba akan melindungi diri dengan membentuk kista
yang berdinding sangat kuat. Di dalam kista tersebut, Amoeba membelah
diri berulang-ulang menghasilkan banyak individu baru dengan ukuran yang
lebih kecil. Ketika kondisi lingkungan membaik. dinding kista akan
pecah dan individu-individu baru tersebut keluar. kemudian tumbuh dan
berkembang menjadi Amoeba dewasa.
FragmentasiPada
fragmentasi. individu baru terbentuk dari potongan tubuh induknya.
Masing-masing potongan tubuh akan tumbuh dan berkembang menjadi individu
baru. Contoh hewan yang melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah
cacing Planctria. Cacing Planaria mempunyai daya regenerasi yang sangat
tinggi. Seekor cacing Planaria yang dipotong menjadi dua bagian,
masing-masing potongan akan tumbuh dan berkembang menjadi dua ekor
cacing Planaria. Begitu juga ketika dipotong menjadi tiga bagian,
masing-masing tumbuh dan berkembang menjadi tiga ekor cacing Planaria.
Cacing Planaria bersifat hermafrodit, artinya dalam satu individu
terdapat dua macam alat reproduksi, yaitu alat reproduksi jantan dan
betina dan dapat melakukan reproduksi secara generatif.
Pembentukan TunasContoh
hervan yang melakukan reproduksi dengan membentuk tunas ialah Hydra.
Individu baru Hydra terbentuk dari bagian tubuh Hydra dewasa. Setelah
cukup besar, tunas akan melepaskan diri dari tubuh induknya. Hewan lain
yang melakukan reproduksi dengan tunas misalnya ubur-ubur, hewan karang,
dan anemon laut. Pada hewan karang, tunas tumbuh di dalam tubuh,
disebut tunas dalam (gemulae). Jika induk hewan karang mati, gemulae
akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.
SporulasiSporulasi
adalah proses pembelahan berganda (pembelahan multipel) yang
menghasilkan spora. Contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan
sporulasi adalah Plasmodium. hewan bersel satu yang dikenal sebagai
penyebab penyakit malaria. Dalam siklus hidupnya, Plasmodium mengalami
dua fase. yaitu fase generatif dan fase vegetatif. Fase generatif
berlangsung di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina. sedangkan fase
vegetatif berlangsung di dalam tubuh penderita penyakit malaria.
ProtozoaPada Protozoa (hewan bersel satu). reproduksi
generatil terjadi dengan cara konjugasi, yaitu perkarwinan antara dua
individu sejenis yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Anggota Protozoa
yang melakukan konjugasi. misalnya Paramecium caudatum.
PoriferaPorifera
(hewan berpori) merupakan hewan bersel banyak hidup melekat di dasar
perairan. dan bersifat hermafroidit. Meskipun mempunyai dua macam alat
reproduksi. Porivera tidak dapat melakukan reproduksi sendiri. Dengan
kata iain, untuk melakukan reproduksi tetap diperlukan dua individu.
Proses reproduksi generatif Porifera adalah sebagai berikut. Ovum
Porifera yang sudah masak dibuahi sperma individu lain yang sejenis.
Dari hasil pembuahan ini, terbentuklah larva berflagela (berbulu
cambuk). Larva berflagela tersebut keluar dari tubuh induknya melalui
suatu lubang yang disebut oskulum dan berenang menjauh. Larva yang
sangat kecil itu akan menempel pada suatu dasar perairan untuk tumbuh
dan berkembang menjadi Porifera dewasa.
CoelenterataContoh
anggota Coelenterata (hewan berongga) yang dapat melakukan reproduksi
secara generatif adalah Hyadra. Hydra bersifat hermafrodit. Testis (alat
kelamin jantan. Penghasil sperma) hydra berbentuk kerucut dan terletak
pada kulit luar. sedangkan ovarium (alat kelamin betina, penghasil ovum)
berupa bulatan menggelembung. Berbeda dengan Porifera, ovum Hyidra
dapat dibuahi oleh sperma yang dihasilkan oleh individu yang sama. Jadi.
pada Hydra dapat terjadi pembuahan sendiri. Meskipun demikian,
pembuahan sendiri jarang terjadi karena waktu masak ovum dan sperma
tidak bersamaan.