Jumat, 16 Maret 2012

obat manjur

dedaunan di ranting cemara


Posted in Obat Tradisional by dirantingcemara on Tuesday, 18 March 2008
 
 
 
 
 
 
57 Votes
SEBARKAN OBAT TRADISIONAL INI Kawan, ini bukanlah cerita bohongan sebagaimana teman-teman saya bilang tentang sebuah cerita fiksi. Karena apa yang akan aku ceritakan kepada kamu semua adalah cerita bukan fiksi, cerita nyata tentang apa yang dialami oleh sahabat saya. Dia adalah benar-benar sahabat saya sekaligus guru kehidupan saya. Tak perlu kamu tahu nama dia yang sebenarnya. Cukup panggil saja dia A Hun.
A Hun, teman saya ini, berpesan kepada saya untuk menceritakan apa yang dialaminya agar dapat bermanfaat buat orang lain. Karena apa yang dia alami benar-benar di luar perkiraannya. Ya, A Hun menderita ambeien parah, tak perlu juga saya sebutkan proses keparahannya itu karena saya khawatir kamu yang sedang makan dan membaca tulisan ini jadi tidak bisa makan lagi, karena kamu terlalu serius dan fokus untuk membayangkannya. Ah, masalah ini cukup Dibaca dan didengar saja. Selesaikan saja makan kamu lalu barulah mencoba membayangkannya, tetapi tak perlu mengutarakannya lagi pada saya. Karena saya sudah terlalu banyak menelan segala cerita tentang itu.
Ohya, kembali kepada A Hun—ingat yah dia itu teman saya—karena parahnya itu,  berobat ke dokter umum sampai dua kali pun belum bisa membuat pendarahannya berhenti (tak perlu membayangkan lebih dalam lagi). Sampai harus di rujuk ke rumah sakit dan dokter di sana sudah bersedia untuk melakukan operasi kecil pada hari yang telah ditentukan.
Karena sudah trauma dengan selang yang pernah masuk dari alat vitalnya (maaf) waktu dia di opname karena sakit ginjal, maka ia  sangat ketakutan sekali mendengar kata operasi ini. Ia pun berdoa agar penyakitnya segera sembuh. Untuk itu ia berusaha pula untuk mencari obat-obatan alternatif atau tradisonal. Dan ia mendapatkan sesuatu yang berharga untuk proses penyembuhannya. Di tengah pencarian itu ia ditelepon dari rumah sakit untuk segera datang ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. A Hun—dia itu teman saya–menolak untuk datang dan ia meminta pihak rumah sakit untuk mengundurkan jadwal operasi itu di keesokan harinya saja. Ia bilang ia belum siap mental.
Ya ada sebuah obat tradisonal yang dianjurkan oleh saudaranya untuk mengatasi penyakit ini. Dan alhamdulillah sembuh. Apalagi proses penyembuhannya cepat sekali. Pagi itu sebagaimana dianjurkan oleh saudaranya, A Hun pun membuat obat tradisional tersebut. Apa obat tradisional itu? Dan bagaimana cara membuatnya? Berikut rinciannya:
1. Siapkan 1 butir kelapa tua;
2. Siapkan 1 butir tomat merah;
3. Siapkan gelas;
4. Siapkan sendok.
Itu saja persiapannya. Lalu selanjutnya apa yang harus dilakukan? Berikut ikhtiarnya:
1.                              Kelapa diparut, diperas, dan santannya dimasak. Lama kelamaan dari hasil pemanasan ini akan muncul minyaknya. Bila selesai masak minyaknya disisihkan di tempat yang telah disediakan.
2.                              Lalu masukkan 1 butir tomat ke dalam gelas dan masukkan pula satu sendok makan minyak kelapa yang kita buat. Dan tumbuk secukupnya tomat tersebut dengan memakai sendok tersebut. Tidak perlu sampai halus. Yang terpenting bisa ditelan oleh mulut kita dan dimamah dengan baik dalam pencernaan kita.
3.                              Setelah itu makan hasil olahan sederhana itu. Kamu buat obat itu dua kali sehari, pagi dan malam. Ingat!, baca basmallah terlebih dahulu sebelum menelannya.
4.                              Senantiasa berdoa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar